Ruang Kecil Amadina

Hari ini kembali saya bertemu dengannya. Seorang pensiunan yang bangga akan idealisme yang dimilikinya. Sebuah pilihan berat yang menurutnya ringan. Sebuah pilihan yang sedikit sekali dilakukan oleh seorang birokrat. Yah, memilih menjadi seorang idealis. Hidup di alam kungkungan kata "Pura-pura Suci".
Pada pertemuan kali ini bercerita banyak. Termasuk tentang dirinya. Apa?
 Yap! ia yang dengan bangga berkata. "Saya seorang birokrat yang jujur. Tidak suka menyuap. Tidak suka disuap.
Dan Dia bersyukur. Di Usia tuanya dia masih berkiprah di dunia pendidikan sebagai dosen. Dengan aktivitas yang padat. Badan yang masih tegap. Semangat yang tinggi. Disiplin. Tegas.
Dia berkata, "Sungguh saya bersyukur! mempertahankan idelisme kejujuran dalam menjalankan amanah. Karena dulu saya sering kali mempertaruhkan jabatan untuk menolak perintah tercela. Kini saya menikmati lezat kenikmatan di usia tua. Sedangkan teman-teman yang lain, mereka hidup dalam pesakitan, ada yang lumpuh, kepayahan, pikun, sebagian lagi hidup dalam kesusahan.
Sungguh. Takkan pernah ada penyesalan ketika kita menjalani kehidupan dengan ketulusan dan kejujuran.
Satu hal yang dia tekankan; jangan pernah membeli jabatan. Karena itu akan membelenggu kita. Jangan pernah menipu diri sendiri, karena itu akan membuat kita tak takut untuk menipu orang lain.
Banyak nasihat. Akan dilanjutlkan lagi.. suatu saat.. semoga